Hardisk adalah salah satu komponen perangkat keras (hardware)
pendukung komputer atau laptop yang menyediakan ruang untuk menyimpan
data atau output dari proses data yang dilakukan oleh komputer dan
manusia. hardisk biasanya berbentuk kotak dan di dalamnya terdapat
piringan tempat data – data tersimpan, hardisk bersifat menyimpan data
secara paten walaupun komputer atau laptop anda matikan data – data yang
ada dalam hardisk akan tetap ada, kecuali anda menghapusnya secara
manual atau hardisk terkena virus.
Prinsip Kerja Hardisk
memiliki sebuah Spindle atau penggerak yang disebut spindle motor, yang
berfungsi untuk memutar pelat hard disk dalam kecepatan tinggi.
Perputaran ini diukur dalam satuan rotation per minute (RPM). Makin
cepat putaran tiap menitnya, makin bagus kualitas hard disk tersebut.
Ukuran yang lazim kita dengar adalah 5400, 7200, atau 10.000RPM.
Sebuah peranti baca-tulis elektromagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada kedua permukaan pelat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada sebuah slider, sehingga heads bisa membaca data/informasi yang tersimpan pada pelat dan merekam informasi ke dalam pelat tersebut. Slider ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms. Actuator arms ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang mengomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya. Antara actuator dengan karena keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel pita tipis. Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat hard disk. Jumlah pelat masing-masing hard disk berbeda-beda, tergantung dari ukuran/daya tampung masing-masing pelat dan ukuran hard disk secara keseluruhan.
Sebuah pelat hard disk pada umumnya memiliki daya tampung antara 10 atau 20gigabyte (GB). Sebuah hard disk yang berkapasitas total 40GB berarti memiliki 2 pelat, sedangkan bila berukuran 30GB, ia memiliki dua buah pelat berukuran 10 dan 20GB atau tiga buah pelat berukuran 10GB. Masing-masing pelat hard disk mampu menangani/menampung puluhan juta bit data. Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga memungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah.
Masing-masing pelat memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satunya lagi ada di bawah head. Dari sini ketahuan bahwa hard disk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah hard disk memang terdiri atas tiga pelat) memiliki total enam permukaan dan enam head.
Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu arena perlombaan atletik).
Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sektor (sector). Nah, setiap sektor dalam tracktrack hard disk ini mampu menampung informasi sebesar 512 bytes.
Sebuah peranti baca-tulis elektromagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada kedua permukaan pelat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada sebuah slider, sehingga heads bisa membaca data/informasi yang tersimpan pada pelat dan merekam informasi ke dalam pelat tersebut. Slider ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms. Actuator arms ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang mengomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya. Antara actuator dengan karena keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel pita tipis. Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat hard disk. Jumlah pelat masing-masing hard disk berbeda-beda, tergantung dari ukuran/daya tampung masing-masing pelat dan ukuran hard disk secara keseluruhan.
Sebuah pelat hard disk pada umumnya memiliki daya tampung antara 10 atau 20gigabyte (GB). Sebuah hard disk yang berkapasitas total 40GB berarti memiliki 2 pelat, sedangkan bila berukuran 30GB, ia memiliki dua buah pelat berukuran 10 dan 20GB atau tiga buah pelat berukuran 10GB. Masing-masing pelat hard disk mampu menangani/menampung puluhan juta bit data. Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga memungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah.
Masing-masing pelat memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satunya lagi ada di bawah head. Dari sini ketahuan bahwa hard disk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah hard disk memang terdiri atas tiga pelat) memiliki total enam permukaan dan enam head.
Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu arena perlombaan atletik).
Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sektor (sector). Nah, setiap sektor dalam tracktrack hard disk ini mampu menampung informasi sebesar 512 bytes.
Sektor-sektor dalam sebuah hard disk ini tidak dikelompokkan secara mandiri tetapi dikelompokkan lagi dalam sebuah gugusan yang lebih besar yang disebut cluster. Apa fungsi peng-cluster-an ini? Tak lain adalah untuk membuat mekanisme penulisan dan penyimpanan data menjadi lebih sederhana, lebih efisien, tidak berisiko salah, dan dengan demikian memperpanjang umur hard disk.
Sekarang kita ambil contoh ketika kita tengah menjalankan sebuah program spreadsheet pada komputer kita. Ketika kita memasukkan data ke dalam program spreadsheet, di sana terjadi ribuan atau bahkan jutaan pengaksesan disk secara individual. Dengan demikian, memasukkan data berukuran 20megabyte (MB) ke dalam sektor-sektor berukuran 512 byte jelas akan memakan waktu dan menjadi tidak efisien.
Komponen Pada Hardisk
Cara Kerja Pada Sebuah Harddisk :
1.
Dilakukan
pengaksesan terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di lokasi sebelah
mana informasi yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk.
2.
Pada proses ini,
aplikasi yang kita jalankan, Sistem operasi, sistem BIOS, dan juga
driver-driver khusus (tergantung pada aplikasi yang kita jalankan) bekerja
bersama-sama, untuk menentukan bagian mana dari harddisk yang harus dibaca.
3.
Harddisk akan
bekerja dan memberikan informasi di mana data/informasi yang dibutuhkan
tersedia, sampai kemudian menyatakan, “Informasi yang ada di track sekian
sektor sekianlah yang kita butuhkan.” Nah pola penyajian informasi yang
diberikan oleh harddisk sendiri biasanya mengikuti pola geometris.
4.
Yang dimaksud
dengan pola geometris di sini adalah sebuah pola penyajian informasi yang
menggunakan istilah silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan,
akan ada permintaan supaya mengirimkan informasi tersebut melalui interface
harddisk untuk memberikan alamat yang tepat (sektor berapa, track berapa,
silinder mana) dan setelah itu informasi/data pada sector tersebut siap dibaca.
5.
Pengendali
program yang ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan apakah informasi
yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk
(biasanya disebut cache atau buffer).
6.
Bila sudah oke,
pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung, tanpa harus
melihat lagi ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang dibutuhkan
sudah dihidangkan di dalam buffer.
7.
Dalam banyak
kejadian, harddisk pada umumnya tetap berputar ketika proses di atas
berlangsung. Namun ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada
harddisk memerintahkan kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka
penghematan energi. Papan pengendali yang ada di dalam harddisk menerjemahkan
instruksi tentang alamat data yang diminta dan selama proses itu berlangsung,
ia akan senantiasa siaga untuk memastikan pada silinder dan track mana
informasi yang dibutuhkan itu tersimpan.
8.
Nah, papan pengendali
ini pulalah yang kemudian meminta actuator untuk menggerakkan head menuju ke
lokasi yang dimaksud. Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat,
pengendali akan mengaktifkan head tersebut untuk melakukan proses pembacaan.
Mulailah head membaca track demi track untuk mencari sektor yang diminta.
Proses inilah yang memakan waktu, sampai kemudian head menemukan sektor yang
tepat dan kemudian siap membacakan data/informasi yang terkandung di dalamnya.
9.
Papan pengendali
akan mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk menuju ke ruang simpan
sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirimkan melalui interface
harddisk menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai dengan
aplikasi atau perintah yang kita jalankan.